Merekasemua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).“ (HR. Bukhari dan Muslim). Baca juga: Bacaan Doa Sore Hari, Minta Diberi Keselamatan Hidup. Sikap sombong ada dua macam, yaitu sombong terhadap al haq dan sombong terhadap makhluk. Hal ini diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
Orang dengan perilaku sombong biasanya memiliki kepribadian yang narsistik. Selain sombong, kepribadian narsistik juga terlihat pada kurangnya empati, dan keinginan dikagumi secara berlebih. Lantas bagaimana jika kepribadian itu ada pada pasangan sendiri? Oleh Siti Sulbiyah Setiap kali berselisih dengan istrinya, Doni bukan nama sebenarnya kerap mengungkit latar belakang pendidikannya. Dia merasa latar belakang pendidikan dan universitas tempat ia mengenyam pendidikan jauh lebih baik dari pasangannya itu. Hal ini membuat dirinya merasa lebih pintar dan paling benar. Kondisi ini pernah dialami oleh seorang pasien yang berkonsultasi dengan Dewi Widiastuti Lubis,Psikolog. Dewi menyebutkan sikap seperti itu muncul karena kepribadian yang narsistik. Kepribadian ini terlihat dari perilaku yang sombong, kurangnya empati terhadap orang lain, dan keinginan yang berlebihan untuk dikagumi. Orang dengan kondisi ini sering digambarkan sebagai orang yang sombong, egois, dan cenderung merasa paling benar. “Sombong bisa dikatakan bagian dari gangguan narsistik. Dalam sebuah hubungan, pasangan yang punya kepribadian ini menganggap dirinya jauh lebih penting, selalu ingin dibanggakan, tetapi empatinya kurang ke orang lain,” jelasnya. Dewi mengungkapkan orang sombong akan merasa paling superior dari pada orang lain, dan dia tak segan-segan menunjukkan kesalahan dari orang-orang di sekitarnya. Orang dengan kepribadian ini juga cenderung suka merendahkan orang lain. Dewi Widiastuti Lubis,Psikolog Orang dengan perilaku sombong, lanjut Dewi, juga terlihat dari sulitnya menerima masukan atau kritik. Termasuk dari orang terdekat, tak terkecuali pasangan sendiri. Orang yang telah dikuasai oleh kesombongan cenderung terpaku pada dirinya sendiri dan bakal merasa direndahkan harga dirinya apabila mendapatkan saran dari orang lain. Justru ketika dikritik, orang seperti ini cenderung berbalik marah. “Setiap ada kritikan atau saran, dia mengelak, ada saja alasannya,” ucap psikolog yang praktik di RSJ Sui Bangkong Pontianak ini. Di samping itu, perilaku sombong yang cenderung selalu merasa benar akan sulit mengakui kesalahannya. Menurut Dewi, mereka cenderung gengsi untuk mengucapkan permintaan maaf. “Jangankan maaf, mengucapkan terima kasih saja mereka enggan,” katanya. Selain itu, tambah Dewi, kesombongan membuat seseorang merasa hanya dirinyalah yang lebih penting. Segala sesuatunya harus tentang dia, keinginannya dan pemikirannya. “Orang seperti ini inginnya aku, aku, dan aku,” ujarnya. Dalam sebuah hubungan, dia menilai, perilaku sombong ini bisa sangat merusak. Perilaku itu cenderung menciptakan jurang antara dua insan, mengeruhkan kepercayaan, dan mengganggu kenyamanan dalam hubungan. Kondisi tersebut bahkan bisa berbahaya bagi sebuah hubungan. Karena itulah, sarannya, dalam memilih pasangan, hendaknya ditelaah terlebih dahulu karakter dan kepribadian orang tersebut. Apalagi jika akan memutuskan melangkah ke jenjang pernikahan. Dipengaruhi Pola Asuh Ada beberapa faktor yang membuat orang punya perilaku sombong. Psikolog Dewi Widiastuti Lubis mengatakan faktor pertama adalah karena pola asuh yang seseorang terima sehingga membentuk karakternya. “Karena sifat anak kadang diturunkan oleh orang tuanya, termasuk pola asuh yang mereka terima,” ucapnya. Faktor lainnya adalah luka lama yang pernah dialami. Menurut Dewi, orang yang sombong bisa terjadi karena ketika kecil mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan, seperti sering dianggap tidak bisa, direndahkan, hingga diremehkan kemampuannya. Orang yang memiliki luka atau trauma seperti ini kadang disikapi dengan menunjukkan sikap sebaliknya. “Sering merasa tidak dianggap, pada akhirnya orang ini menunjukkan sikap sebaliknya. Ketika dewasa ia akhirnya menjadi sombong dan berbalik merendahkan orang lain,” kata Dewi. Dewi mengungkapka sombong merupakan ciri-ciri dari gangguan narsistik. Gangguan ini bisa disembuhkan, “Namun, akan sangat sulit. Sebab, gangguan ini sudah menjadi sebuah kepribadian. Kepribadian itu mulai permanen ketika menginjak usia 14 tahun. Untuk mengubahnya, tentu agak berat,” katanya. Apabila seorang sadar dengan kepribadiannya yang narsistik tersebut, Dewi menyarankan agar orang ini dibantu agar mampu mengendalikan dirinya. Dukungan dari orang-orang sekitar, menurutnya sangat diperlukan. sti Orang dengan perilaku sombong biasanya memiliki kepribadian yang narsistik. Selain sombong, kepribadian narsistik juga terlihat pada kurangnya empati, dan keinginan dikagumi secara berlebih. Lantas bagaimana jika kepribadian itu ada pada pasangan sendiri? Oleh Siti Sulbiyah Setiap kali berselisih dengan istrinya, Doni bukan nama sebenarnya kerap mengungkit latar belakang pendidikannya. Dia merasa latar belakang pendidikan dan universitas tempat ia mengenyam pendidikan jauh lebih baik dari pasangannya itu. Hal ini membuat dirinya merasa lebih pintar dan paling benar. Kondisi ini pernah dialami oleh seorang pasien yang berkonsultasi dengan Dewi Widiastuti Lubis,Psikolog. Dewi menyebutkan sikap seperti itu muncul karena kepribadian yang narsistik. Kepribadian ini terlihat dari perilaku yang sombong, kurangnya empati terhadap orang lain, dan keinginan yang berlebihan untuk dikagumi. Orang dengan kondisi ini sering digambarkan sebagai orang yang sombong, egois, dan cenderung merasa paling benar. “Sombong bisa dikatakan bagian dari gangguan narsistik. Dalam sebuah hubungan, pasangan yang punya kepribadian ini menganggap dirinya jauh lebih penting, selalu ingin dibanggakan, tetapi empatinya kurang ke orang lain,” jelasnya. Dewi mengungkapkan orang sombong akan merasa paling superior dari pada orang lain, dan dia tak segan-segan menunjukkan kesalahan dari orang-orang di sekitarnya. Orang dengan kepribadian ini juga cenderung suka merendahkan orang lain. Dewi Widiastuti Lubis,Psikolog Orang dengan perilaku sombong, lanjut Dewi, juga terlihat dari sulitnya menerima masukan atau kritik. Termasuk dari orang terdekat, tak terkecuali pasangan sendiri. Orang yang telah dikuasai oleh kesombongan cenderung terpaku pada dirinya sendiri dan bakal merasa direndahkan harga dirinya apabila mendapatkan saran dari orang lain. Justru ketika dikritik, orang seperti ini cenderung berbalik marah. “Setiap ada kritikan atau saran, dia mengelak, ada saja alasannya,” ucap psikolog yang praktik di RSJ Sui Bangkong Pontianak ini. Di samping itu, perilaku sombong yang cenderung selalu merasa benar akan sulit mengakui kesalahannya. Menurut Dewi, mereka cenderung gengsi untuk mengucapkan permintaan maaf. “Jangankan maaf, mengucapkan terima kasih saja mereka enggan,” katanya. Selain itu, tambah Dewi, kesombongan membuat seseorang merasa hanya dirinyalah yang lebih penting. Segala sesuatunya harus tentang dia, keinginannya dan pemikirannya. “Orang seperti ini inginnya aku, aku, dan aku,” ujarnya. Dalam sebuah hubungan, dia menilai, perilaku sombong ini bisa sangat merusak. Perilaku itu cenderung menciptakan jurang antara dua insan, mengeruhkan kepercayaan, dan mengganggu kenyamanan dalam hubungan. Kondisi tersebut bahkan bisa berbahaya bagi sebuah hubungan. Karena itulah, sarannya, dalam memilih pasangan, hendaknya ditelaah terlebih dahulu karakter dan kepribadian orang tersebut. Apalagi jika akan memutuskan melangkah ke jenjang pernikahan. Dipengaruhi Pola Asuh Ada beberapa faktor yang membuat orang punya perilaku sombong. Psikolog Dewi Widiastuti Lubis mengatakan faktor pertama adalah karena pola asuh yang seseorang terima sehingga membentuk karakternya. “Karena sifat anak kadang diturunkan oleh orang tuanya, termasuk pola asuh yang mereka terima,” ucapnya. Faktor lainnya adalah luka lama yang pernah dialami. Menurut Dewi, orang yang sombong bisa terjadi karena ketika kecil mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan, seperti sering dianggap tidak bisa, direndahkan, hingga diremehkan kemampuannya. Orang yang memiliki luka atau trauma seperti ini kadang disikapi dengan menunjukkan sikap sebaliknya. “Sering merasa tidak dianggap, pada akhirnya orang ini menunjukkan sikap sebaliknya. Ketika dewasa ia akhirnya menjadi sombong dan berbalik merendahkan orang lain,” kata Dewi. Dewi mengungkapka sombong merupakan ciri-ciri dari gangguan narsistik. Gangguan ini bisa disembuhkan, “Namun, akan sangat sulit. Sebab, gangguan ini sudah menjadi sebuah kepribadian. Kepribadian itu mulai permanen ketika menginjak usia 14 tahun. Untuk mengubahnya, tentu agak berat,” katanya. Apabila seorang sadar dengan kepribadiannya yang narsistik tersebut, Dewi menyarankan agar orang ini dibantu agar mampu mengendalikan dirinya. Dukungan dari orang-orang sekitar, menurutnya sangat diperlukan. sti BagaimanaCara Menghadapi Orang Yang Sombong Menurut Islam. Sebelumnya, di sini saya bukan bermaksud untuk mempermasalahkan apa yang ditulis oleh Khalil Al Musawi, hanya saja di sini saya akan mencoba memaparkan apa yang seharusnya kita lakukan kepada orang yang sombong sejauh yang saya tahu. Dan, terima kasih kepada Mas Yasser Arafat,

JAKARTA - Penyakit sombong atau angkuh atau arogan bisa menghapus seluruh jejak kebaikan dan kesholehan. Sombong adalah dosa yang sangat buruk, yang dapat merusak amalan agama kita. Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali yang dikenal sebagai Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhajul Abidin menjelaskan, penyakit sombong langsung menyerang keyakinan kita. Jika penyakit angkuh sudah berurat-berakar di hati kita, maka penyakit sombong itu sulit disembuhkan lagi, dan dampaknya akan ke mana-mana. وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ Ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir. QS Al-Baqarah 34. Paling sedikit, ada empat bahaya yang ditimbulkan oleh sifat sombong terhadap pelakunya. Pertama, orang sombong atau angkuh terhalang dari kebenaran. Hatinya buta dan tidak mampu melihat ayat-ayat Allah SWT dan tidak memahami hukum-hukum-Nya. سَأَصْرِفُ عَنْ ءَايَٰتِىَ ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ وَإِن يَرَوْا۟ كُلَّ ءَايَةٍ لَّا يُؤْمِنُوا۟ بِهَا وَإِن يَرَوْا۟ سَبِيلَ ٱلرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا وَإِن يَرَوْا۟ سَبِيلَ ٱلْغَىِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَكَانُوا۟ عَنْهَا غَٰفِلِينَ Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayatKu, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya. Surat Al-A’raf Ayat 146 ٱلَّذِينَ يُجَٰدِلُونَ فِىٓ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَٰنٍ أَتَىٰهُمْ ۖ كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ وَعِندَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ۚ كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ Yaitu orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan bagi mereka di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang. Surat Al-Mu’min Ayat 35 Kedua, orang yang sombong atau angkuh dimurkai dan dibenci oleh Allah SWT. لَا جَرَمَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْتَكْبِرِينَ Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. Surat An-Nahl Ayat 23 Dialog antara Nabi Musa Alaihissalam dengan Allah SWT. Nabi Musa mengatakan, Wahai Tuhanku, siapakah makhluk-Mu yang paling Engkau benci?" Allah Ta'ala menjawab, "Orang yang sombong, kasar lidahnya, memalingkan pandangan dari kebenaran, bakhil tangannya dan buruk perangainya." Ketiga, orang yang sombong akan mendapat penghinaan dan siksa di dunia maupun akhirat. Hatim berkata, "Hindarilah bertemu kematian dalam tiga keadaan yaitu sombong, rakus dan angkuh. Orang yang sombong itu tidak akan bertemu kematian sebelum ia dihinakan oleh keluarga, kerabat dan para pelayannya. Sedangkan orang yang rakus ia tidak menemui kematian sebelum hidup dalam kekurangan makanan dan minuman. Bagi orang yang angkuh tidak dikeluarkan oleh Allah Ta'ala dari dunia ini sebelum ia dilumuri oleh kencing serta kotoran sendiri." Hatim juga mengatakan, siapa saja yang bersikap sombong atas sesuatu yang tidak dibenarkan, maka Allah Ta'ala akan mewariskan kepadanya kehinaan yang tidak ada kebaikan sedikitpun padanya. Keempat, orang yang sombong dan angkuh akan mendapat balasan neraka dan azab yang amat pedih di akhirat kelak. Allah SWT pernah berfirman dalam hadis qudsi. "Kesombongan ini adalah pakaian kebesaran-Ku dan keagungan itu adalah kain penghias-Ku. Oleh karena itu, siapa saja yang menyaingi Aku pada salah satu dari keduanya, maka Aku akan memasukannya ke dalam Neraka Jahanam." Keagungan dan kesombongan itu adalah sifat khusus bagi Allah SWT. Maka itu, keagungan dan kesombongan tidak pantas disandang oleh selain-Nya. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

Merendahkandiri pada orang yang tidak layak dibegitukan hanya akan membuat dia menjelma menjadi orang sombong yang tidak tahu diri. Cara Efektif Menghadapi Orang Sombong Saya berulang kali membuktikan bahwa cara paling efektif menghadapi orang yang sombong yang merasa seolah dirinya paling pinter dan paling bener sedunia adalah dengan
Sikap percaya diri merupakan salah satu kepribadian penting yang perlu kamu miliki untuk bisa meraih kesuksesan. Namun sayangnya, sikap ini memiliki perbedaan yang cukup tipis dengan perilaku sombong sehingga kerap disalahartikan oleh orang lain. Jika tidak berhati-hati pun, seseorang yang ingin menumbuhkan sikap percaya diri justru menunjukkan kesombongan yang membuatnya jadi tidak disukai oleh orang-orang di sekitarnya. Agar kamu tidak salah menilai orang dan juga tidak terjerumus ke dalam sifat sombong, berikut adalah perbedaannya dengan sikap percaya diri yang perlu kamu pahami. Perbedaan dari Sikap Percaya Diri dan Sombong 1. Perbedaan dalam Pola Pikir Orang yang memiliki kepercayaan diri cenderung lebih fokus dengan pencapaian dirinya sendiri, tanpa perlu membanding-bandingkannya dengan orang lain. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka bisa melakukan suatu hal dengan baik tanpa merendahkan kemampuan orang lain. Sedangkan orang yang sombong akan menganggap dirinya adalah yang terbaik dengan mencari perbandingan untuk menunjukkan kemampuannya. Mereka seakan mengalami kepuasan jika bisa membuat orang lain merasa lebih rendah dibandingkan mereka. Orang yang sombong akan tampak mencari-cari validasi atas kemampuannya dari orang lain, sedangkan orang yang percaya diri akan fokus pada pemikirannya sendiri untuk melakukan yang terbaik. 2. Perbedaan dalam Menanggapi Pencapaian Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa orang yang sombong senang mencari validasi dari orang lain akan kehebatannya, sehingga mereka cenderung suka melebih-lebihkan dan menggembar-gemborkan mengenai pencapaian yang telah mereka raih. Mereka akan menceritakan segala kesuksesannya kepada orang lain agar orang-orang mengetahui kemampuannya. Orang yang memiliki sifat sombong baru akan merasa bangga jika ada orang lain yang terkesan atau kagum kepada dirinya. Sebaliknya, orang yang percaya diri tidak membutuhkan validasi dari orang lain dan sudah merasa puas akan pencapaiannya sendiri. Ketika meraih sebuah kesuksesan bahkan sekecil apapun, orang yang percaya diri akan merasa senang dan mensyukuri penghargaan tersebut untuk semakin mengembangkan diri tanpa perlu menceritakannya secara berlebihan kepada orang lain. 3. Perbedaan dalam Menghadapi Kritik Orang yang sombong selalu merasa bahwa dirinyalah yang paling benar, sehingga tidak senang jika ada orang yang memberi kritik atau masukan kepadanya. Mereka akan menolak mentah-mentah pendapat yang diberikan oleh orang lain dan bersikukuh mempertahankan pendapatnya sendiri. Hal ini berbeda dengan orang yang memiliki sikap percaya diri. Mereka biasanya memiliki pikiran yang lebih terbuka dan menganggap kritik sebagai masukan yang bisa membangun mereka agar menjadi individu yang lebih baik lagi. Meskipun memiliki keyakinan akan kemampuannya, namun orang yang percaya diri juga tidak mudah merasa puas dan memiliki kegigihan untuk terus meningkatkan kualitas diri. 4. Perbedaan Saat Mengalami Kegagalan Orang yang memiliki sikap percaya diri bisa memaknai sebuah kegagalan dengan lebih bijak, sehingga mereka biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bangkit kembali. Mereka memahami bahwa kegagalan merupakan hal manusiawi yang dialami oleh setiap orang dan menggunakannya sebagai pembelajaran berharga untuk semakin berkembang. Namun, bagi seseorang yang memiliki sifat sombong, kegagalan merupakan suatu hal yang memalukan dan bisa membuat mereka merasa terpuruk. Pikiran mereka biasanya akan dipenuhi dengan persepsi negatif bahwa orang-orang sedang menertawakan kegagalannya, meskipun pada kenyataannya tidak ada yang melakukan hal tersebut. Mereka akan sulit menemukan motivasi dari dalam diri untuk bisa bangkit kembali karena selama ini validasi dari orang lain lah yang membuat mereka senang. Nah, itulah beberapa perbedaan dari sikap percaya diri dan sombong, apakah kamu bisa mengidentifikasi kamu termasuk yang mana? Buku Percaya Diri Harga Mati yang ditulis oleh Denieda Fanun akan membantu kamu untuk mengenali diri dan mendorong agar kamu memiliki sikap percaya diri yang dibutuhkan untuk bisa mencapai kesuksesan. Menurut penulis, salah satu hal penting yang membedakan seseorang yang memiliki sikap percaya diri adalah mereka bisa melihat kesempatan dari setiap kesulitan yang dialami. Sebelum membahas mengenai tips untuk membangun rasa percaya diri, penulis terlebih dahulu akan mengenalkan kamu kepada empat tipe kepribadian, yaitu sanguin, koleris, melankolis, dan plegmatis. Dengan mengenali tipe kepribadian yang kamu miliki, maka akan lebih mudah bagi kamu untuk bisa mencari penyebab dari rasa minder yang membuat kamu menjadi seseorang yang tidak percaya diri. Setelah mengetahui penyebabnya, barulah kamu bisa menangani dan mengatasi perasaan tidak percaya diri yang selama ini kamu miliki dengan melakukan langkah-langkah yang dibagikan di dalam buku. Kamu bisa mendapatkan buku Percaya Diri Harga Mati ini dengan mudah di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon
Katabijak buat orang sombong bisa menjadi pilihanmu untuk menyadarkan teman atau seseorang yang memiliki perilaku sombong. Sombong ialah suatu perilaku yang tercela. Bersikap sombong juga akan membuatmu dijauhi oleh orang-orang terdekatmu. Dilansir dari situs etheses.iainkediri, perilaku sombong bisa diartikan sebagai seorang yang mengganggap
JAKARTA - "Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." HR Muslim. Demikian peringatan keras Rasulullah SAW terhadap orang-orang yang bersikap sombong. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dikategorikan kesombongan. Celakanya, kerap kali kita tidak menyadarinya. Ulama terkemuka Arab Saudi, Syekh Muhammad Shalih al-Utsaimin, dalam bukunya, Halal Haram dalam Islam, mencontohkan beberapa sikap sombong, di antaranya membantah guru, memperpanjang pembicaraan, serta menunjukkan adab buruk kepadanya. "Bentuk kesombongan lain adalah menganggap rendah orang yang telah memberikan masukan kepadamu hanya karena dia berasal dari kalangan yang lebih rendah darimu," kata al-Utsaimin. Ini banyak menimpa para penuntut ilmu. Bila ada seseorang yang mengabarkan sesuatu sedangkan pemberi kabar itu posisi keilmuannya lebih rendah darinya, dia menganggap rendah berita itu dan tak mau menerimanya. Padahal, seperti termaktub dalam kitab Al-'Ilmi, ilmu akan menghindar dari orang yang sombong dan selalu merasa dirinya lebih tinggi dari yang lain. Ibarat air, ia selalu menghindari tempat yang tinggi. Sebab, tempat yang tinggi akan menyingkirkan aliran air ke kanan atau kiri dan tidak akan ada yang tergenang di atasnya. Begitu pula halnya dengan ilmu, tidak akan menetap bersama kesombongan dan keangkuhan, bahkan bisa jadi ilmu itu tercabut karena kesombongan tersebut. Karena sifat sombongnya, seseorang selalu menganggap apa yang diucapkannya benar, sedangkan orang lain salah. Orang sombong, menurut al-Utsaimin, biasanya gila pujian. Jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang bukan main dan bertambahlah keangkuhannya. Selain karena merasa banyak ilmu, tak sedikit pula orang yang menjadi sombong lantaran banyak harta. Namun, ada pula orang yang tidak kaya alias miskin tapi masih saja sombong. Tentang hal ini, Rasulullah SAW juga memberi peringatan lewat sebuah Hadis "Orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat. Allah juga tidak akan menyucikan, tidak akan memandang mereka, dan bagi mereka azab yang pedih." HR Muslim. Seorang yang alim atau memiliki pengetahuan agama yang baik, menurut al-Utsaimin, tidak selayaknya bersikap seperti orang kaya, di mana setiap kali bertambah ilmunya bertambah pula kesombongannya. Mestinya, setiap kali bertambah ilmu bertambah pula tawadhunya rendah hati. Contohlah akhlak Nabi Muhammad SAW. Beliau senantiasa tawadhu pada kebenaran dan tawadhu pula kepada sesama. Lantas, jika suatu kali terjadi benturan antara tawadhu pada kebenaran dan tawadhu pada manusia, manakah yang harus diutamakan? Mengutip kitab Al-'Ilmi, al-Utsaimin menegaskan, tawadhu pada kebenaran lebih diutamakan. "Misalnya, jika ada orang yang mencela kebenaran dan merasa bangga bermusuhan dengan orang yang mengamalkan kebenaran, maka dalam kondisi ini engkau tidak boleh bersikap tawadhu kepadanya. Debatlah orang itu sekali pun ia menghina atau memakimu. Bagaimanapun engkau harus menolong kebenaran." sumber Dialog Jumat Republika

MenurutIstilah sombong adalah sikap merasa lebih baik dibandingkan dengan orang lain atau memandang rendah orang lain dan tidak mau taat/tunduk kepada Allah SWT. Sifat sombong kurang lebih hampir sama dengan sifat ujub. Dimana sifat ujub berarti menganggap apa yang menjadi kelebihannya adalah hasil dari usahanya sendiri, dan sifat takabur

Advertisements – Di dalam tubuh manusia terdapat bagian yang bertugas mengatur bagian anggota tubuh yang lain. Baik buruknya perilaku manusia tergantung dari baik buruknya bagian ini. Apabila bagian ini baik maka perilaku seseorang akan baik, tetapi apabila bagian ini buruk perilaku seseorang ini pun akan buruk. Bagian tubuh yang bertugas mengatur dan menentukan perilaku manusia ini disebut hati yang bisa saja menjadi sombong. Di dalam islam terdapat makna pengertian sombong dan juga bertambahnya usia seorang manusia, maka semakin bebas pula manusia merasakan serta berpikir akan suatu hal yang ia sukai dan yang tidak disukai sesuai dengan kata hatinya. Namun terkadang bebasnya berpikir seorang manusia ini membuat banyaknya terjadi hal yang negatif yang membuat seseorang tersebut salah dalam bersikap yang akhirnya berdampak pada perilaku tercela dalam dirinya pada pengertian juga Benarkah Dosa Ghibah Lebih Berat dari Zina?Apa Itu Sombong ?Secara terminologis, yang dimaksud sombong adalah tingkah laku dan sifat yang cenderung memuji, mengagungkan, membesarkan, dan memandang diri sendiri sebagai makhluk yang paling di atas segala-galanya dari makhluk sombong akan selalu menganggap dirinya paling tinggi dan memandang orang lain rendah. Hati orang sombong akan mudah mengeras, tidak mudah dinasehati, karena ia menganggap dirinya paling bisa, paling pandai, paling terkenal, dan paling segala-galanya. Dalam hal ini Allah SWT pun telah menjelaskan dalam firmannya bahwa Ia sangat membenci orang – orang yang senantiasa menyombongkan diri.”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. QS. Luqman 18 .Orang-orang yang sombong adalah seburuk-buruk makhluk disisi Allah, dan mereka akan dikumpulkan kelak pada hari kiamat dengan membawa kerendahan dan kehinaan di wajah – wajah mereka. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta’ala “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?. QS az-Zumar 60.Kesombongan adalah penyakit akut yang sangat ganas, yang bisa membinasakan orang-orang yang terkemuka dari kalangan para makhluk. Dan sedikit sekali yang bisa selamat darinya, baik kalangan ahli ibadah, zuhad maupun para ulama, terlebih orang-orang awamnya. Bagaimana tidak bahaya sedangkan Nabi Shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda “ Tidak akan masuk surga orang yang masih ada di dalam hatinya sifat sombong walau hanya seberat biji sawi.” Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Penyebab Sombong Dalam IslamSeseorang tidak akan sombong kecuali yang suka membanggakan diri. Seseorang tidak akan memuliakan dirinya sendiri kecuali meyakini bahwa ia memiliki sifat-sifat yang sempurna. Pengertian sombong semuanya itu berkaitan dengan urusan agama dan dunia, yang berkaitan dengan agama yaitu, ilmu dan amal perbuatan. Sedangkan yang berkaitan dengan dunia yaitu, keturunan nasab, kecantikan, kekuatan, harta, dan banyak Allah yang berbunyi “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. QS. An Nahl 23 dan”Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah–ku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina”. QS. Al-Mukmin 60Rasulullah SAW sangat-sangat ketat dalam hal ini dan selalu memperingati umatnya, agar menjauhi sifat sombong selain sifat-sifat jelek penyakit hati lainnya seperti hasad ,iri ,dengki ,dendam lainnya. Karena apa ? karena sifat hasad, iri dendam akan mematikan kebaikan yang ada pada diri kita sebagaimana api memakan dengan sifat sombong, sifat ini sangatlah jelek karena di dalam hadits yang dikatakan sombong adalah orang yang tidak mau menerima kebenaran merasa diri pintar sendiri tidak pernah mau mengakui kelebihan yang ada pada orang lain. Dari sikap sombong inilah akan muncul sifat hasad. Ia akan berusaha sekeras tenaganya agar nikmat yang ada pada orang yang di irikan-nya hilang dan punah bahkan dengan sekuat tenaganya ia akan menyebarkan fitnah memberikan berita yang tidak tepat dan tidak benar. Api besar mulainya dari api kecil. Akibat di biarkan terus tanpa disiram langsung namun terus menerus dipupuk maka jadilah ia menjadi api yang besar. Begitu pulalah dengan sifat ” Sombong ” ini .Kalau seorang dokter ingin mengobati pasien pasti sang dokter bertanya dahulu pada pasien sakit apa yang dirasakannya, gejala-gejala bagaimana yang dialaminya dengan hypotesa-hypotesa atau analisa-analisa sementara itu, maka sang dokterpun dengan ilmu yang ada padanya akan memberikan obat yang tepat dengan dosis yang tepat pula pada sang pasien untuk dimakan ataupun diminumnya. Sebab belum tentu orang yang punya penyakit yang sama tapi obat dan dosis yang diberikan dokterpun sama pula tidak selalu begitu, tetapi lihat kadar dari penyakit orang tersebut. Begitu pulalah dengan diri manusia. Kalau kita ingin mengobati penyakit yang ada di dalam diri kita tentu kita cari dahulu sebab-sebab kita sakit gejalanya dan akhirnya kita tahu obat apa yang pas kita pakai dan seberapa dosis yang kita umroh dan mendapatkan paket menarik? Kunjungi sekarang dan dapatkan itu segera!Sebab-Sebab Penyakit Sombong1. Faktor lingkungan dan itu tumbuh sangat berpengaruh dari faktor keluarga dan lingkungan dimana ia tinggal. Biasanya seorang insan tumbuh sesuai dengan polesan tangan kedua orang tuanya. Kata orang buah itu tidak akan jatuh jauh dari pohonnya pokoknya , kecuali setelah ia jatuh, ada yang ambil dan di bawa jauh dari tempat itu, namun tetap saja kalau ia jatuh tidak jauh jatuhnya dari pokok tersebut ataupun sebelum ia jatuh ada yang memetiknya dan dibawa pergi berjalan, berlayar kemana suka oleh si pemetik, jadi terserah si pemetik mau diapakan buah itu di jualkah, dijadikan bibitkah atau dijadikan manisan, asinan, juice dan dari ortu baik positif, ataupun negatif, akan sangat berpengaruh sekali terhadap sang anak. Sikap senang di puji, merasa diri pintar, cantik, kaya, dan benar , dan sebagainya kalau di pupuk dari kecil akan menjadi watak atau karier seseorang sampai ia dewasa Sanjungan dan Pujian yang berlebihanSanjungan yang berlebihan, dan di dalam pengertian sombong juga tanpa memperhatikan etika agama dapat di identikkan dengan penyembelihan,sebagaimana yang disebut-sebut dalam sebuah sebagian orang yang terlalu berlebihan memuji sehingga seringkali membuat yang dipuji lupa Bergaul dengan orang yang terkena penyakit sombongTidak asing lagi, sering sekali kita melatahi tingkah laku teman. Rasulullah SAW bersabda ” Perumpamaan teman yang shalih dan teman yang jahat adalah seperti seorang yang berteman dengan penjual minyak wangi dan pandai besi”. HR Bukhari dan Muslim .Teman akan membawa pengaruh besar dalam kehidupan Kufur Nikmat dan Lupa pada Allah SWTSeseorang yang diberi Allah nikmat,tapi karena ia merasa nikmat itu berasal dari usaha dan ilmunya bukan berasal dari Allah SWT maka akan bersaranglah di dalam diri hamba ini sifat ” Sombong ” yang tak pantas dimiliki dan dibanggakannya. Lihatlah sifat Qarun yang berkata ” Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku ” QS Al-Qashas 78 .5. Menangani suatu pekerjaan belum matang dan belum terbinaBetapa banyaknya kita temui di zaman sekarang ini,orang-orang berlagak pintar pada hakikatnya ia belum berarti apa-apa,boleh dikatakan bodoh. Seseorang dikatakan pintar kalau memang sekian banyak manusia mengakui dan mengecap buah dari kalau ia sendiri ataupun beberapa orang yang berkepentingan terhadap dirinya, belumlah dikatakan pintar. Kepintaran seseorang baru bisa dikatakan syah, kalau sudah di lihat hasilnya yang banyak dimanfaatkan orang lain. Tapi orang yang berlagak pintar, seperti kata buah pepatah ” Sudah di petik sebelum matang “. Masyarakat umum ,ibaratnya seperti orang yang menganggap emas , seluruh yang berwarna kuning “. Perlu diketahui,bermain-main dengan pemikiran,lebih berbahaya daripada bermain dengan rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di itu jadilah kita manusia yang selalu tawadhuk dan rendah hati. Jangan pupuk sifat sombong dalam diri kita, karena itu akan menjebloskan kita ke dalam neraka yang teramat Panas, setitik semburan dari panasnya api neraka ini tidak akan mungkin dapat kita menahankan nya hanya karena sesuai dengan pengertian sombong, apalagi seluruh tubuh kita di cemplungkan ke dalamnya bisa hancur lebur meleleh bagaikan kertas yang hangus kena api hitam pekat ataupun piring plastik yang meleleh-leleh. Ingatlah kayu api neraka itu berasal dari kayu dan manusia. Jangan sampai kita menjadi kayu di dalam neraka jahanam itu. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua. GanjaranOrang-orang yang Sombong dan Angkuh: 1. Ditempatkan di Neraka Jahanam. Orang sombong biasanya ingin lebih terlihat lebih baik dari yang lain, menggunakan pakaian terbaik agar dilihat orang sekitar, hingga membicarakan tentang apa yang dia punya atau apa yang pernah dia lakukan. Maka dari itu, orang yang sombong akan selalu memikirkan Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al UtsaiminSoalSaya dinasehati teman saya agar tidak membalas salam kepada seseorang dengan tatapan mata yang sombong. Ketika saya menanyakan apa alasannya ia mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang yang sombong dan hadits mengatakanالتكبر على المتكبر صدقة“Sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah”Apakah hadits ini shahih? Dan bolehkan mengamalkan amalan demikian?JawabBersikap sombong kepada manusia merupakan dosa besar, tidak halal bersikap sombong kepada siapapun. Walaupun kepada orang yang sombong. Obat bagi orang yang memiliki sikap sombong pada sebagian orang bukan dengan cara dibalas dengan sikap sombong juga. Namun obatnya adalah hendaknya ia dinasehati dan diperingatkan agar takut kepada Allah Azza wa Jalla. Katakan kepadanya “hendaknya kamu bertakwa kepada Allah, sesungguhnya sombong adalah dosa besar”.Adapun hadits yang disebutkan penanya, itu adalah hadits yang batil, tidak shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Al Fatawa Al Islamiyyah 4/104, Asy SyamilahPenterjemah Ustadz Yulian Purnama, Artikel Y0Uz07. 390 230 227 476 19 132 484 483 109

sombong terhadap orang sombong