EYD adalah singkatan dari Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Ini bukan sekadar pedoman ejaan, melainkan suatu kerangka resmi yang menjadi acuan bagi instansi pemerintah, entitas swasta, dan seluruh masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia dengan tingkat kebaikan dan kebenaran yang tinggi. EYD yang terkini adalah EYD edisi kelima (V Sejarah lahirnya ejaan Van Ophuijsen berawal ketika marak penggunaan aksara latin di berbagai sekolah Melayu. Namun, penggunaan aksara latin pada masa itu belum distandarisasikan. Oleh sebab itu, pada 1896, Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari Belanda diperintahkan untuk merancang suatu ejaan yang dapat digunakan dalam bahasa Melayu.

Ejaan Melindo. Ejaan Melindo (Bahasa Melayu-Indonesia) adalah hasil dari pengejaan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia pada tahun 1959. Ejaan Melindo dimulai dengan diselenggarakannya Kongres Indonesia kedua pada tahun 1945 di Medan, Sumatra Utara. Formula ejaan Melindo merupakan peningkatan dari ejaan sebelumnya.

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, penggunaan bahasa Indonesia dalam
Ruang lingkup EYD meliputi 5 aspek yaitu: 1. Pemakaian Huruf Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah. A. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri dari huruf berikut ini.
7. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) Ejaan Bahasa Indonesia merupakan ejaan yang saat ini kita pakai. EBI mulai resmi dipakai sejak tahun 2015. Penggunaan EBI diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan NO. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. J4pI. 5 473 3 383 433 32 55 448 295

pertanyaan tentang sejarah ejaan bahasa indonesia